Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten pertambangan batu bara masuk dalam daftar hitam indeks SRI-KEHATI yang dihuni oleh 25 perusahaan ramah lingkungan alias perusahaan hijau. PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. pun terlempar dari daftar saham penghuni indeks SRI-KEHATI
Investment Specialist Yayasan KEHATI, M Wais Fansuri menjelaskan masuknya emiten pertambangan batu bara memperpanjang daftar negatif sektor usaha yang tidak sesuai dengan prinsip investasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan (sustainable and responsible investment/SRI).
Dengan demikian, ada sembilan bisnis inti yang masuk daftar negatif, yakni pestisida, nuklir, persenjataan, tembakau, alkohol, pornografi, perjudian, genetically modified organism (GMO), dan pertambangan batu bara.
Jenis usaha tidak masuk dalam negative list itu akan diseleksi untuk memilih 25 emiten yang dianggap dapat memenuhi kriteria dalam indeks SRI KEHATI.
Wais menjabarkan penyusunan indeks SRI-KEHATI mengacu pada United Nations Principles for Responsible Investment (UNPRI) atau PRI yang memuat prinsip-prinsip investasi yang bertanggung-jawab untuk perbaikan lingkungan, sosial, dan tata kelola.
"Kami ikut mendukung The Montreal Carbon Pledge yang menegaskan komitmen investor untuk bersama-sama mengurangi jejak karbon dalam portofolio investasinya. Maka, investasi dialihkan dari industri energi batu bara menjadi energi terbarukan," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/7/2016).
Selain itu, pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% sampai 2030.
Seiring ketentuan tersebut, saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. terlempar dari daftar saham penghuni indeks SRI-KEHATI periode Mei-Oktober 2016.
Kendati demikian, dalam indeks SRI-KEHATI masih ada saham emiten alat berat PT United Tractors Tbk. yang mayoritas kliennya adalah pertambangan batu bara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
