Bisnis.com, JAKARTA – Bursa AS ditutup menguat pada perdagangan Rabu (29/6/2016) di tengah reli saham global menyusul meredanya gejolak akibat Brexit.
Indeks Standard & Poor’s 500 menguat 1,7% ke level 2.070,77 pada penutupan perdagangan. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melonjak 284,96 poin atau 1,6% ke posisi 17.694,68. Volume perdagangan di bursa AS mencapai sekitar 8 miliar saham, 11% di atas rata-rata tiga bulan terakhir.
Kekhawatiran terhambatnya pertumbuhan global akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa terus berkurang, ditopang oleh spekulasi bahwa para pembuat kebijakan akan menanggulangi efek tersebut.
Daniel Kern, kepala investasi TFC Financial Management mengatakan ketegangan situasi memang terlihat mereda.
"Pasar memprediksihanya ada sangat sedikit kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed tahun ini. Dalam 36 jam terakhir, telah ada beberapa diskusi tentang kemungkinan bahwa Inggris mundur dari Brexit. Kita masih dalam fase spekulasi dari proses ini," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Investor sedang menunggu dukungan pembuat kebijakan karena mereka menunggu rencana pelepasan Inggris dari Uni Eropa. Sementara itu, gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan rencana penyelarasan kebijakan global, sedangkan Korea Selatan mengumumkan paket stimulus fiskal pada hari Selasa dan gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menyatakan siap untuk menyuntikkan dana ke pasar jika dibutuhkan.
Pada perdagangan Rabu, sektor energi menjadi salah satu penopang indeks S&P 500, didorong oleh minyak mentah West Texas Intermediate yang naik 4,2% setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak turun pada minggu keenam berturut-turut.
Sementara itu, sektor perbankan memperpanjang reli, dan sektor perawatan kesehatan menguat menyusul rebound stok obat.
Citigroup Inc memimpin penguatan di sektor perbankan selama dua hari berturut-turut, dengan menguat 9,5%. Adapun Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co naik lebih dari 2,8%.