Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JUMAT 3 JUNI, Pasar Soroti Berita Ini

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Jumat (3/6/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Pertemuan OPEC di Vienna gagal menemui kesepakatan pembatasan produksi minyak mentah/ilustrasi
Pertemuan OPEC di Vienna gagal menemui kesepakatan pembatasan produksi minyak mentah/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Jumat (3/6/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (3/6/2016) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:

Berita Global

- Pertemuan OPEC di Vienna gagal menemui kesepakatan pembatasan produksi minyak mentah setelah Iran berencana terus menambah produksi. Akan tetapi Arab Saudi berjanji tidak akan menambah pasokan minyak secara drastis.(Reuters)

-Initial Jobless Claims AS turun ke 267 ribu dari 268 ribu. (Bloomberg)

-ADP Employment Change AS Mei 2016 naik ke 173.000 dari 156.000. (Bloomberg)

-ECB Main Refinancing Rate tetap di 0%, ECB membuka peluang untuk menambah stimulus moneter. (Bloomberg)

 

Berita Domestik

-Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan peninjauan terhadap operasi pasar daging ayam broiler. (Kompas)

-Pemerintah resmi mengajukan RAPBN-2016 untuk dibahas dengan DPR RI. Dalam usulan RAPBN-P asumsi pertumbuhan ekonomi 2016 masih 5,3% YoY sementara inflasi di 4% YoY.(Kompas)

-BI menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 akan cenderung ke batas bawah perkiraan bank sentral yakni 5-5,2 % YoY. (Antara)

-BI memperkirakan rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang 2016 akan mencapai kisaran Rp13.500-13.800. (Antara)

-Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mempertanyakan hasil penilaian terbaru S&P yang belum memberikan peringkat layak investasi. (Antara)

-Pemerintah melibatkan BUMN dan swasta mengimpor daging sapi. (Detik)

-PT Pertamina berhasil menurunkan biaya produksi minyak, hingga rata-rata mencapai US$15,6 per barel. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper