Bisnis.com, JAKARTA- Indomitra Securities mengemukakan pada perdagangan hari ini, Rabu (25/5/2016) pasar obligasi berpotensi melemah.
“Pagi ini pasar obligasi dibuka masih kembali melemah, dengan potensi melemah terbatas,” kata Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (25/5/2016).
Rupiah dibuka menguat tipis, ujarnya, tapi potensi rupiah untuk melemah hari ini masih besar.
Dia mengemukakan pelemahan pasar obligasi masih dapat tertahan dengan naiknya harga minyak WTI yang di buka di US$49.09 per barel pagi ini.
Nico mengatakan kepemilikan asing juga mulai terus berkurang kembali di tengah potensi kenaikan Fed Rate. Saat ini Asing memiliki sekitar sekitar 38,3%.
“Penurunan ini lebih cepat di bandingkan beberapa pekan sebelumnya,” kata Nico.
Harapan positif, ujarnya, tentu akan datang dengan adanya berita pengumuman peringkat oleh S&P dalam waktu dekat, yang membuat efekpositif bagi pasar obligasi apabila Indonesia dinaikkan rating-nya.
“Melihat pasar obligasi pagi ini kami masih merekomendasikan hold bagi semua seri benchmark, namun apabila yield obligasi 10 tahun menyentuh 8%, para investor dapat masuk secara bertahap,” kata Nico.