Bisnis.com, JAKARTA- First Asia Capital mengemukakan tekanan jual kembali mendominasi perdagangan di bursa saham dalam negeri pada akhir pekan lalu.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan sentimen pasar terutama dipicu kekecewaan atas rilis laba kuartal I/2016 sejumlah emiten sektoral, yang kurang menggembirakan. Terutama di sektor perbankan akibat kenaikan NPL.
Namun, ujarnya, setelah sempat koreksi 17 poin di akhir sesi pertama, IHSG berhasil mengurangi koreksinya dan tutup di 4838,583 atau koreksi 9,807 poin (0,2%).
David mengemukakan selain sentimen kinerja kurtal I/2016, pergerakan IHSG akhir pekan lalu turut terimbas sentimen negatif pasar saham kawasan dan global.
Yaitu setelah bank sentral Jepang (BoJ) tidak menambah alokasi stimulusnya, dan data pertumbuhan ekonomi AS kuartal I/2016 yang melambat. Tercatat hanya tumbuh 0,5% (qoq), jauh di bawah pertumbuhan kuartal sebelumnya 1,4% (qoq).
Hal sama juga pada pergerakan IHSG sepekan lalu, sentimen utama adalah laporan kinerja emitek kuartal I.
“Selama sepekan terakhir IHSG bergerak bearish koreksi 1,55%,”kata David dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (2/5/2016).
Penyebabnya, ujar dia, terutama akibat rilis laba kuartal I/2016 sejumlah emiten sektoral di bawah perkiraan sebelumnya.
David mengemukakan sepanjang April lalu IHSG koreksi tipis 0,5%, setelah tiga bulan pertama tahun ini mencatatkan penguatan.