Bisnis.com, JAKARTA--Realisasi penjualan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. sepanjang Januari-Maret 2016 anjlok 58,43% dibandingkan kuartal I/2015.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (28/4), penjualan bersih emiten berkode saham KBRI ini mencapai Rp14,54 miliar pada kuartal I/2016.
Realisasi tersebut melorot dibandingkan capaian Januari-Maret 2015 yang tercatat sebesar Rp35,42 miliar.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, KBRI hanya menjual produk kertas dan tidak mencatat penjualan maklon. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya penjualan maklon tercatat sebesar Rp429,16 juta.
Mayoritas kertas produksi KBRI diserap oleh PT Surya Rengo Containers, PT Kedawung Setia, dan PT Gunung Gilead. Penjualan kepada PT Surya Rengo Containers anjlok 75% menjadi hanya Rp3,29 miliar. Demikian pula penjualan kepada PT Gunung Gilead yang turun Rp13,44 miliar menjadi Rp1,59 miliar.
Mengutip Laporan Tahunan 2015, Komisaris Utama KBRI Hadi Utomo menuturkan penjualan produk-produk industri kertas sangat bergantung pada situasi penjualan ritel makanan dan makanan. Selain itu, industri ini dihadapkan pada persoalan terkait regulasi ekspor-impor maupun isu lingkungan hidup.
"Dengan permintaan pasar global yang cukup besar, seharusnya industri pulp dan kertas nasional bisa tumbuh pesat," tuturnya.
KBRI optimistis pertumbuhan bisnis pada tahun ini seiring ekspansi pasar ekspor ke Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pada 2015, target total penjualan ke empat negara tersebut mencapai 130.000 MT.
Selain itu, penyelesaian perbaikan paper machine No.3 yang berkapasitas 270.000 MT juga menjadi andalan perseroan dalam meningkatkan kinerja produksinya pada tahun ini.