Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia turun untuk kelima sesi berturut-turut pada Kamis atau Jumat pagi WIB(9/8/2013), karena dukungan untuk posisi tertinggi empat bulan yang dicapai pekan lalu terkikis.
Kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 97 sen menjadi berakhir di US$103,40 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September turun 76 sen menjadi US$106,68 per barel.
Timothy Evans dari Citi Futures mengatakan koreksi harga sudah dapat diperkirakan. "Setelah beberapa pekan mengabaikan berita 'bearish' dan menanggapi perkembangan 'bullish', pasar minyak mentah mulai mundur -- meskipun berita fundamental cukup mendukung seperti data impor China dan siklus protes berkelanjutan yang terus membatasi produksi dari Libya."
"Meningkatnya produksi Laut Utara karena perawatan berkala telah selesai juga telah menekan pasar minggu ini, karena AS memiliki banyak stok bensin, dengan hanya beberapa minggu tersisa untuk musim mengemudi musim panas," tulis Xinhua yang dikutip Antara.
Berlanjutnya penurunan harga minyak juga dipicu oleh kekhawatiran pasar bahwa Federal Reserve akan mulai mengurangi langkah-langkah pelonggaran moneternya menyusul laporan positif pasar tenaga kerja AS.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran pada pekan lalu naik tipis dari tingkat terendah lima tahun, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis.
Dalam pekan yang berakhir 3 Agustus, angka awal untuk klaim pengangguran yang disesuaikan secara berkala naik sebesar 5.000 menjadi 333.000, dari angka yang dirivis naik sebesar 328.000 pada minggu sebelumnya. Dan rata-rata pergerakan empat minggu, menurun sebesar 6.250 menjadi 335.500, tingkat terendah sejak November 2007.
Pedagang mengkhawatirkan kemungkinan pengurangan stimulus Fed di tengah serangkaian data ekonomi yang baik.
Ketua Fed Cleveland Sandra Pianalto pada Rabu mengatakan bahwa bank sentral AS siap untuk mempertimbangkan kembali program pembelian asetnya jika pasar tenaga kerja tetap pada jalur yang kuat seperti saat ini.
Pada Selasa, Ketua Fed Atlanta Dennis Lockhart juga memperingatkan bahwa pengurangan awal program pembelian obligasi Fed bisa diluncurkan di salah satu dari tiga pertemuan kebijakan moneter yang tersisa tahun ini.
Peningkatan produksi minyak AS juga menekan harga minyak mentah. Badan Informasi Energi AS (EIA) dalam laporan prospek energi jangka pendeknya pada Selasa, mengatakan bahwa produksi minyak mentah AS naik menjadi rata-rata 7,5 juta barel per hari pada Juli 2013, tingkat bulanan tertinggi sejak 1991.
EIA juga memperkirakan bahwa produksi minyak AS akan mencapai rata-rata 7,4 juta barel per hari pada 2013 dan 8,2 juta pada 2014.