Bisnis.com, JAKARTA - Kurs Jisdor terkoreksi pada Selasa (8/3/2016) setelah 8 hari menguat, di saat data ekonomi dari Jepang dan China mengembalikan sentimen hindar risiko di pasar Asia.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terdepresiasi 99 poin atau 0,76% ke Rp13.128 per dolar AS. Jisdor terkoreksi setelah menguat 3,1% dalam 8 hari terakhir.
Rupiah juga melemah di pasar spot, tertekan 0,41% atau 54 poin ke Rp13.139 per dolar AS pada pukul 10.18 WIB.
Mata uang Garuda terkoreksi bersama harga komoditas dan mayoritas indeks di bursa Asia. Minyak Brent melemah 1,22% ke US$40,34 per barel pada pukul 10.13 WIB, sedangkan harga tembaga jatuh 1,82% ke US$224,20 per pound setelah reli 7 hari di bursa Comex.
Sentimen menghindari risiko tampak dari pergerakan harga emas dan nilai tukar yen. Yen meneruskan hari ini terapresiasi hingga 0,64% ke 112,73 per dolar AS, sedangkan emas sempat menguat hingga 0,78% US$1.273,90 per troy ounce.
Tekanan jual juga tampak di pasar obligasi. Imbal hasil SUN bertenor 10 tahun naik 3 bps ke 7,829% pada pukul 10.26 WIB setelah merosot selama 4 hari perdagangan terakhir.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
8 Maret | Rp13.128 |
7 Maret | Rp13.029 |
4 Maret | Rp13.159 |
3 Maret | Rp13.260 |
2 Maret | Rp13.314 |
Sumber: Bank Indonesia