Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menguat 130 poin pada Senin (7/3/2016) terdorong reli harga minyak di pasar komoditas berjangka.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terapresiasi 130 poin atau 0,99% ke Rp13.029 per dolar AS, level terkuat sejak 5 Mei 2015.
“Penguatan rupiah berlanjut menyusul kenaikan Brent pada akhir pekan lalu, tetapi penguatan bisa terhalang sentimen negatif dari data China,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Rupiah bergerak menguat 93 poin atau 0,71% ke Rp13.039 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah sempat terapresiasi hingga Rp12.984 per dolar AS.
Kontrak berjangka minyak mentah jenis Brent di bursa London terus ditutup menguat sepanjang pekan lalu. Brent menguat 1,65% ke US$39,36 per barel pada pukul 09.41 WIB setelah akhir pekan lalu naik 4,45%.
Reli harga minyak mendorong penguatan harga komoditas mineral RI. Harga tembaga di Comex naik 7,04% pada pekan lalu dan begerak melemah 0,26% ke US$226,85 per lbs pada pukul 08.53 WIB, sedangkan harga batu bara di Rotterdam menguat 4,57% ke US$45,75 per ton sepanjang minggu lalu.
China hari ini dijadwalkan mengumkan cadangan devisa per akhir Februari. Pada akhir Januari, cadangan devisa Negeri Tiongkok turun US$99,47 miliar menjadi US$3,23 triliun. Investor domestik juga masih menunggu data cadangan devisa dari Bank Indonesia.
Rupiah juga menguat didorong arus modal asing yang memasuki pasar finansial Indonesia. Investor asing membukukan net buy Rp2,26 triliun sepanjang minggu lalu, sedangkan yield SUN bertenor 10 tahun telah turun 14 bps ke 7,745% pada pukul 09.58 WIB setelah pekan lalu merosot 33 bps.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
7 Maret | Rp13.029 |
4 Maret | Rp13.159 |
3 Maret | Rp13.260 |
2 Maret | Rp13.314 |
1 Maret | Rp13.367 |
Sumber: Bank Indonesia