Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah menguat ke level terkuat sejak Juni berdasarkan Jakarta Interabank Spot Dollar Rate (Jisdor) ditopang aliran modal ke pasar finansial Indonesia.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terapresiasi 54 poin atau 0,41% ke Rp13.260 per dolar AS, level terkuat sejak 5 Juni 2015.
Kurs Jisdor kini telah menguat selama 6 hari beruntun ditopang oleh aliran deras modal asing ke pasar saham dan pasar obligasi di Tanah Air.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan investor asing kemarin membukukan net buy Rp481,75 miliar, naik dari Rp226,95 miliar pada hari perdagangan sebelumnya. Pada Januari—Februari 2016, aksi beli investor asing mencapai Rp1,8 triliun.
Investor asing juga agresif masuk ke pasar obligasi pemerintah. Kepemilikan SUN oleh investor luar negeri naik Rp453 miliar pada 1 Maret 2016, setelah naik Rp29,3 triliun pada 2 bulan pertama tahun ini.
Rupiah juga bergerak di level terkuat 9 bulan di pasar spot, diperdagangkan menguat 41 poin atau 0,31% ke Rp13.260 per dolar AS.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan upaya otoritas Indonesia menekan bunga kredit adalah salah satu cara menekan aliran hot money. "Kita jangan membiarkan tingkat bunga terlalu tinggi supaya kita juga terlalu banyak arus modal datang, terlalu banyak beda dengan negara lain.”
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
3 Maret | Rp13.260 |
2 Maret | Rp13.314 |
1 Maret | Rp13.367 |
29 Februari | Rp13.395 |
26 Februari | Rp13.400 |
Sumber: Bank Indonesia