Bisnis.com, JAKARTA - Kurs tengah Bank Indonesia kembali menguat setelah kemarin terapresiasi ke level terkuat dalam 4 bulan. Kurs Asia menguat didorong spekulasi The Fed.
Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.369 per dolar AS, menguat 169 poin atau terapresiasi 1,25% dari kurs tengah kemarin. Kurs tengah hari ini adalah yang paling kuat sejak Oktober 2015.
Kurs jual ditetapkan di Rp13.436 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.302 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli menipis menjadi Rp134.
Rupiah juga terapresiasi di pasar spot, menguat 44 poin atau 0,33% ke Rp13.411 per dolar AS setelah sempat terapresiasi hingga 112 poin ke Rp13.343 per dolar AS.
Mayoritas kurs Asia menguat setelah Ketua The Fed Janet Yellen mengisyaratkan penundaan kenaikan suku bunga The Fed sebagai dampak dari gejolak di pasar finansial dan perlambatan ekonomi.
Yen menjadi mata uang yang menguat paling tajam, terapresiasi 0,6% ke 112,67 per dolar AS pada pukul 11.12 WIB. Gejolak di pasar finansial global dan penerapan suku bunga negatif oleh BoJ mendorong mata uang Negeri Sakura ke level terkuat sejak November 2014. BI menetapkan kurs transaksi rupiah di Rp11.851,43 per 100 yen.
Apresiasi yen diikuti oleh dolar Taiwan yang menguat 0,59% dan ringgit yang terapresiasi 0,47%. Indeks dolar melemah 0,13% ke level 95,759 pada pukul 11.05 WIB.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
11 Februari | Rp13.369 |
10 Februari | Rp13.538 |
9 Februari | Rp13.689 |
5 Februari | Rp13.653 |
4 Februari | Rp13.662 |
Sumber: Bank Indonesia