Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak WTI sempat jatuh ke bawah US$30 per barel terseret aksi jual di Wall Street dan kegagalan Venezuela meraih kesepakatan kuota dengan negara produsen minyak lain.
Kontrak berjangka minyak WTI sempat jatuh hingga 3,9% ke US$29,69 per barel pada perdagangan intraday. Pada pukul 04.27 WIB, WTI bergerak turun 2,3% ke US$30,18 per barel. Adapun Brent diperdagangkan melemah 2,73% ke US$33,13 per barel.
Penurunan tajam WTI ke bawah US$30 per barel terjadi setelah pertemuan antara Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio Del Pino bertemu Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi berakhir tanpa perjanjian yang mengikat di Riyadh.
Del Pino dalam sepekan telah bertemu dengan koleganya di Rusia, Iran, Qatar dan Oman dalam upaya berkoordinasi menahan penurunan harga minyak mentah. Venezuela sebelumnya mengklaim enam negara anggota OPEC dan dua negara produsen minyak bukan anggota OPEC terbuka menghadiri pertemuan luar biasa untuk memangkas hasil produksi minyak global.
“Upaya Venezuela untuk merealisasikan diskusi antara negara OPEC dan non-OPEC dari awal sudah berprospek suram. Ini hanya menunjukkan bahwa beberapa negara produsen minyak kini sudah putus asa,” kata Eugen Weinberg dari Commerzbank di Frankfurt kepada Bloomberg.
Harga minyak juga merosot bersama penurunan tajam saham-saham di Wall Street dan Eropa. Indeks STOXX 600 ditutup anjlok 3,54%, sedangkan S&P melemah 1,42% pada penutupan perdagangan.
Bloomberg memperkirakan stok minyak di AS naik 3,2 juta barel per pekan lalu setelah data Badan Informasi Energi AS mengumumkan stok minyak naik ke atas 500 juta barel pada akhir Januari atau stok paling melimpah sejak 1930.