Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS TENGAH BI 9 FEBRUARI: Terdepresiasi ke Rp13.689, Rupiah dan Ringgit Pimpin Pelemahan Kurs Asia

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.689 per dolar AS, melemah 36 poin atau terdepresiasi 0,26% dari kurs tengah Jumat.
kurs tengah BI melemah/ilustrasi
kurs tengah BI melemah/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs tengah Bank Indonesia ditetapkan di Rp13.689 per dolar AS pada Selasa (9/2/2016) di saat rupiah melemah signifikan bersama mayoritas kurs Asia di pasar spot.

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.689 per dolar AS, melemah 36 poin atau terdepresiasi 0,26% dari kurs tengah Jumat.

Kurs jual ditetapkan di Rp13.757 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.621 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp136.

Rupiah melemah tajam di pasar spot Asia. Mata uang Garuda diperdagangkan melemah 84 poin atau 0,62% ke Rp13.681 per dolar AS pada pukul 11.15 WIB.

Ringgit dan rupiah bergantian menjadi mata uang yang terdepresiasi paling dalam di regional. Ringgit melemah 0,64% pada pukul 11.19 WIB.

Yen hari ini menguat tajam terdorong aliran modal mencari safe haven di tengah gejolak bursa saham global. Yen yang sempat menguat hingga 1,4% diperdagangkan menguat 1,03% ke 114,67 per dolar AS pada pukul 11.21 WIB.

 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) 

9 Februari

Rp13.689

5 Februari

Rp13.653

4 Februari

Rp13.662

3 Februari

Rp13.757

2 Februari

Rp13.621

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper