Bisnis.com, JAKARTA - Sentimen negatif dari bursa global mengakhiri reli di Bursa Efek Indonesia. Investor disarankan menggunakan momentum koreksi untuk mengakumulasi saham unggulan.
IHSG terkoreksi 0,93% atau 44,52 poin ke level 4.754,42 di jeda siang Selasa (9/2/2016). Indeks terus bergerak di zona merah antara level 4.736,57—4.779,81 di sesi I setelah dibuka turun 0,52%.
David Sutyanto dari First Asia Capital mengatakan IHSG berkonsolidasi setelah menguat signifikan pada akhir pekan lalu apalagi di bawah tekanan koreksi harga minyak dan indeks Wall Street.
“IHSG rawan koreksi. Penguatan IHSG dalam jangka pendek akan dibayangi oleh aksi ambil untung terhadap sejumlah saham sektoral yang sudah memasuki area overbought,” kata David.
Bursa Wall Street dini hari tadi ditutup tertekan, terutama terseret oleh penurunan tajam saham energi yang membuat indeks Nasdaq merosot 1,84%. Adapun Stoxx 600 anjlok 3,54% pada penutupan.
Sentimen negatif dari Amerika Serikat dan Eropa menular ke bursa Jepang yang telah jatuh 5,14% pada pukul 11.46 WIB di saat mayoritas bursa Asia masih tutup dalam perayaan tahun baru imlek.
Tekanan utama terhadap IHSG muncul dari penurunan 3,86% pada saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), diikuti oleh saham-saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang melemah 3,46% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turun 2,17%.
Namun, penguatan saham-saham konsumer menahan IHSG merosot terlalu dalam. Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 2 sektor menguat dan 7 sektor melemah. Indeks sektor konsumer dan indeks sektor aneka industri adalah indeks sektoral yang bertahan menguat.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) bertahan naik 1,93% bersama PT Astra International Tbk (ASII) yang nai0,38% dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang menguat 0,18%.
"IHSG sejatinya telah mengkonfirmasi pola uptrend jangka menengah. Investor dapat memanfaatkan koreksi hari ini sebagai momen untuk melakukan akumulasi beli hari ini," papar William Surya Wijaya dari Asjaya Indosurya Securities.
IHSG pekan lalu menguat 3,98% dan telah naik 4,48% sejak pergantian tahun, memimpin kinerja bursa global yang sebagian besar justru mengalami tekanan signifikan.
Sebanyak 80 saham menguat dari 525 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun 151 saham melemah dan 294 saham stagnan.
Indeks Bisnis27 turun 1,87% atau 7,88 poin ke level 412,79 pada jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 411,03—416,42 setelah dibuka turun 1,17%.