Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Rabu (3/2/2016) atau Kamis pagi WIB anjlok 1,6% ke 97,288.
Indeks dolar AS akhirnya ke level 97, setelah melemah dalam tiga hari perdagangan atau sejak memasuki Februari 2016.
Sementara itu mata uang safe haven lainnya yaitu yen melonjak terhadap dolar AS, setelah bank sentral Jepang sebelumnya mengejutkan para investor dengan menetapkan suku bunga negatif.
Yen diperdagangkan pada 118,04 per dolar setelah penguatan 1,7% pada Rabu,atau penguatan terbesar sejak Agustus.
Di samping itu, lemahnya data layanan industri AS memicu kecemasan kecemasan akan kondisi Amerika Serikat yang tidak kebal terhadap tekanan yang terjadi di sejumlah negara saat ini.
"Dolar-yen telah kembali ke tempat itu sebelum Bank of Jepang memberikan pelonggaran tambahan," kata Mitsushige Akino, Executive Officer Ichiyoshi Asset Management Co seperti dikutip Bloomberg, Kamis (4/2/2016).
Jika sektor nonmanufaktur AS buruk, ujarnya, kemungkinan memberikan sinyal ekonomi Amerika akan stagnan.
Ada kemungkinan bahwa data pekerjaan AS yang ke luar minggu ini akan berada di bawah harapan.
Posisi indeks dolar AS
3 Februari
| 99,288 (-1,60%) |
2 Februari | 98,872 (-0,14%) |
1 Februari | 99,009 (-0,60%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016