Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) berencana memprioritaskan anak usahanya PT Wika Realty untuk lebih dahulu menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi Wongso mengatakan Wika Realty diarahkan untuk berinvestasi dalam proyek residensial dan hospitalitas di kawasan transit oriented development (TOD) terkait bisnis kereta cepat Jakarta—Bandung.
Dia mengatakan bisnis yang diikuti Wika tersebut membuka peluang investasi lanjutan pengembangan kawasan TOD di keempat titik stasiunnya.
PT Kereta Cepat Indonesia China sudah mengidentifikasi lahan di keempat titik stasiun kereta cepat Jakarta—Bandung yang akan dikembakan sebagai kawasan TOD.
Di Walini, lahan yang akan dikembangkan sebagai kota baru berbasis TOD mencapai 1.270 hektar. Sementara itu, di Halim mencapai 25 hektar, Karawang 250 hektar, dan Tegallular 400 hektar.
Sebelumnya, Wika sempat mempertimbangkan PT Wika Gedung untuk lebih dahulu melepas saham kepada pasar. Tahun ini, Wika menyuntik Rp200 miliar kepada Wika Gedung.
“Sepertinya Wika Realty yang akan kita dorong duluan karena dia terkait dengan pengembangan TOD sehingga butuh pendanaan lebih cepat. Rencananya nanti di semester II akan IPO, kira-kira 30% dari saham kita yang akan ditawarkan kepada publik,” katanya kepada Bisnis, dikutip Rabu (3/2/2016).
Proyek kereta cepat secara keseluruhan memberi manfaat bagi bisnis Wika. Sebagai pemegang saham mayoritas di konsorsium dalam negeri, Wika memiliki hak istimewa untuk menjadi kontraktor utama dalam proyek kereta cepat dan pengembangan kawasan TOD.