Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Amerika Serikat masih tumbuh di bawah ekspektasi setelah mencatatkan kenaikan PDB 2,4% pada 2015. Di dalam negeri, Bank Indonesia memproyeksikan inflasi 0,7% pada Januari ditopang oleh penurunan harga BBM.
Bursa Global. Langkah Bank of Japan memicu penguatan tajam indeks di Amerika Serikat dan Eropa. STOXX 600 ditutup menguat 2,2%, Dow Jones naik 2,47%, sedangkan S&P 500 naik 2,48%.
Harga Minyak. Minyak WTI dan Brent mempertahankan reli di minggu kedua. WTI berakhir naik 1,2% ke harga US33,62 per barel pada Jumat, sedangkan Brent ditutup naik 3,42% ke US$35,99 per barel dipicu spekulasi pembicaraan pemangkasan produksi antara Rusia dengan OPEC.
Data Ekonomi AS. Ekonomi Amerika Serikat tumbuh 2,4% pada 2015 setelah mencatatkan kenaikan PDB 0,7% pada kuartal IV/2015. Indeks PMI Chicago ada di level 55,6 pada Januari, melonjak dari 42,9 pada Desember dan jauh di atas estimasi pasar pada level 45,0.
Stimulus BoJ. Bank of Japan pekan lalu mengumumkan rencana penerapan suku bunga negatif mulai pertengahan Februari sebagai langkah stimulus moneter bagi perekonomian.
Inflasi Januari. Bank Indonesia memprediksi tingkat inflasi Januari masih bertahan di bawah 1% atau berada pada kisaran 0,7% ditopang oleh penurunan harga BBM.
Holding BUMN. Harian Bisnis Indonesia melaporkan Kementerian BUMN berencana membentuk 15 induk usaha BUMN (holding) dan memangkas jumlah perusahaan dari 119 entitas menjadi 85 entitas.
Pinjaman ADB. Asian Development Bank menyiapkan dana US$1,5 miliar untuk pinjaman dalam skema Result Based Loan pada 2016, naik 2,5 kali lipat dibandingkan dana US$600 juta yang telah dikucurkan pada 2015. Mayoritas dana tersebut disalurkan untuk proyek pembangunan transmisi listrik.
Tarif Listrik. PLN mengumumkan rencana penurunan tarif listrik industri. Tarif listrik industri skala besar turun Rp11 per kWh menjadi Rp959 kWH pada Februari dari sebelumnya Rp970 kWh.
Grup MNC. Pemilik grup MNC Hary Tanoesoedibjo mengatakan grup MNC siap mengucurkan US$500 juta untuk ekspansi di sektor bisnis broadband dan akusisi perbankan. Hary juga mengungkapkan rencana melepas 10%–20% kepemilikan PT Sky Vision Network di bawah PT Global Medicom Tbk (BMTR) kepada investor asing.
ADHI. Pemprov DKI meminta revisi Perpres No. 99/2015 agar bisa melakukan penunjukan langsung dalam proyek light rail transit DKI Jakarta. Pepmprov DKI telah menunjuk PT Jakarta Propertindo sebagai pelaksana proyek di DKI dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebagai pelaksana proyek skala nasional.