Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jisdor menguat pada Rabu (27/1/2016) di saat dolar melemah terhadap kurs global tertekan spekulasi perubahan target suku bunga The Fed.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menguat 33 poin atau terapresiasi 0,24% ke Rp13.871 per dolar AS.
Penguatan Jisdor sejalan dengan pergerakan rupiah di pasar spot. Mata uang Garuda bergerak menguat 18 poin ke Rp13.868 per dolar AS pad apukul 10.08 WIB setelah dibuka menguat 32 poin ke Rp13.854 per dolar AS.
Rupiah bergerak menguat di saat dolar tertekan menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan moneter The Fed yang dijadwalkan pada Kamis dini hari.
Indeks dolar, yang mengukur pergerakan dolar terhadap 10 mitra perdagangan utama AS, telah melemah 0,56% sejak awal pekan. Pada pukul 10.01 WIB, indeks dolar melemah 0,35% ke level 99,023.
Gejolak bursa global dan proyeksi perlambatan ekonomi global memicu spekulasi perubahan rencana pengetatan moneter The Fed. Bank sentral AS tersebut sebelumnya mengisyaratkan 4 kali penaikan Fed Fund Rate pada 2016.
“Hasil FOMC meeting adalah yang paling ditunggu. Dari domestik, pembatalan pengenaan PPn terhadap daging sapi bisa memberikan sentimen positif. Rupiah berpeluang menguat pada hari ini walaupun terbatas,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
27 Januari | Rp13.871 |
26 Januari | Rp13.904 |
25 Januari | Rp13.844 |
22 Januari | Rp13.874 |
21 Januari | Rp13.899 |
Sumber: Bank Indonesia