Bisnis.com, JAKARTA— Indeks bursa emerging markets berhasi rebound setelah kemarin terpuruk ke level terendah sejak 2009, terpicu harapan atas stimulus China.
Indeks MSCI Emerging Markets naik 1,9% ke level 716,4 pada penutupan perdagangan Selasa (19/1/2016). Indeks menghapus pelemahan 1,9% pada hari perdagangan berikutnya dan memangkas pelemahan awal 2016 menjadi 9,9%.
Indeks Shanghai Composite mencatat penguatan paling tajam dalam dua bulan dengan kenaikan 3,22% setelah pemerintah China merilis data produk domestik bruto.
Ekonomi China yang tumbuh 6,9% pada 2015, laju pertumbuhan terlambat sejak 2009, memicu spekulasi pemerintah Negeri Tiongkok akan memberika stimulus tambahan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Ketakutan atas perlambatan ekonomi China dan kelesuan harga minyak membuat investor keluar dari emerging markets yang dinilai lebih berisiko dan memangkas lebih dari US$2,3 dari kapitalisasi bursa emerging markets pada 2016.
“Pasar berspekulasi akan ada stimulus lagi di China. Mungkin saja, tetapi melihat data pertumbuhan hanya sedikit lebih lambat dari estimasi dan masih kuat, saya tidak mengharapkan apapun yang spesial,” kata Hertta Alava dari FIM Asset Management Ltd dari Helsinki kepada Bloomberg.
Barclays Plc menyatakan People Bank of China memiliki ruang untuk memangkas besaran giro wajib minimum perbankan untuk menstimulus ekonomi setelah produksi industri, penjualan ritel, dan investasi kompak melambat pada akhir 2015.