Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas cenderung stagnan setelah tergelincir pada akhir pekan lalu. Penurunan suplai menjaga harga emas stabil di tengah gejolak pasar finansial.
Kontrak berjangka emas di bursa Comex pagi ini, Selasa (19/1/2016) melemah 0,1% atau 1,8 poin ke US$1.088,9 per barel.
Pada penutupan perdagangan Jumat (15/1/2016), Comex menguat 1,59% atau 17,1 poin ke US$1.090,7 per ounce.
Pergerakan harga emas cenderung fluktuatif pada awal 2016 akibat gejolak di pasar finansial dan potensi perubahan target suku bunga The Fed akibat perlambatan ekonomi. Pada akhir pekan lalu, harga emas menguat siginfikan seiring penurunan tajam di Wall Street.
Carole Ferguson, dari SP Angel Corporate Finance LLP mengatakan penurunan harga emas dalam beberapa waktu terakhir akan menunda proyek penggalian emas baru.
“Ada potensi kuat harga akan bergerak naik pelan-pelan karena produksi terkikis. Ini kebetulan terjadi dengan kebutuhan atas emas untuk hedging,” kata Ferguson.
Investasi dalam aset berbasis emas di pasar komoditas meningkat pada 6 dari 7 hari perdagangan terakhir dan mendorong aset emas naik 4,4 ton menjadi 1.489,1 ton atau level terbanyak sejak Desember.
Pergerakan emas kontrak Februari 2016 (US$/ounce)
Tanggal | Rp/US$ |
Pk. 00:59 WIB (19 Januari) | 1.088,9 (-0,10%) |
15 Januari | 1.090,7 (+1,59%) |
14 Januari | 1.073,6 (-1,24%) |
Sumber: Bloomberg, 2016