Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (18/1/2016) bergerak di kisaran Rp13.815-14.040.
“Pada hari jumat rupiah berada di 13.902, kami masih memperkirakan laju rupiah akan berada di support 14.040 dan resisten 13.815. Tetap perhatikan sentimen yang ada,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya.
Setelah pemangkasan BI Rate, ujarnya, laju rupiah seperti diperkiraan cenderung melanjutkan pelemahannya. Meski laju harga minyak sempat menguat dan membuat dolar AS terlihat melemah, tidak diimbangi oleh laju mata uang Asia, terutama Tiongkok yang mata uang yuannya masih melemah. Sehingga pelemahan laju dolar AS pun tidak terlalu dalam.
Rupiah tentu saja terkena imbas negatifnya. Sementara itu, beberapa mata uang yang melemah terhadap dolar AS a.l poundsterling, dolar Australia, yuan.
Pelemahan laju rupiah juga disebabkan reaksi negatif pelaku pasar terhadap rilis neraca perdagagan Desember 2015, yang defisit US$230 juta. Meskipun secara total YTD tercatat posiitf/surplus ± US$8 miliar-8,02 miliar.
Tren pelemahan yang terjadi pada rupiah diperkirakan dapat kembali berlanjut, ujarnya, jika laju dolar AS masih menunjukan penguatannya. Terutama jika harga minyak mentah tidak kunjung mengalami peningkatan.
“Tetap mewaspadai jika tren pelemahan kembali terjadi,” kata Reza.