Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak pulih ke level US$31/barel setelah terhantam aksi jual yang menekan komoditas tersebut ke level terendah dalam 12 tahun.
Kontrak minyak mentah jenis WTI di bursa komoditas New York diperdagangkan menguat 2,36% ke harga US$31,2/barel pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, sedangkan minyak Brent di London menguat 2,38% ke harga US$31,03/barel pada penutupan perdagangan.
“Tampaknya US$30 adalah level psikologis. Kini minyak menunjukkan tanda ketahanan. Katalis perdagangan selanjutnya mungkin muncul dari diangkatnya sanksi Iran,” kata John Kilduff dari Again Capital LLC kepada Bloomberg.
Kedua jenis minyak dalam dua hari terakhir sempat jatuh ke bawah harga US$30 per barel untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. Indeks RSI 14 hari perdagangan Brent telah berada di level 26, menunjukkan harga Brent sudah ada di area jenuh jual.
Pergerakan harga minyak mentah terus berada di dalam tekanan pada 2015 dihantui oleh potensi perlambatan ekonomi global dan suplai yang melimpah.
OPEC beberapa bulan lalu memutuskan tidak memaksakan batas produksi kepada negara anggotanya. Suplai minyak dunia semakin tinggi setelah Amerika Serikat membuka keran ekspor dan berpotensi semakin melimpah setelah sanksi atas Iran diangkat.
Sanksi larangan pembelian minyak mentah dari Iran diperkirakan diangkat pada Senin pekan depan. Analis memperkirakan produksi Iran akan naik sebanyak 100.000 barel per hari atau 3,7% sebulan setelah sanksi diangkat dan terus meningkat menjadi 400.000 barel per hari dalam 6 bulan kemudian.