Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Jumat (15/1/2016) begerak di kisaran 13.815- 14.040.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan rilis berkurangnya defisit monthly budget statement AS memberikan kesempatan bagi dolar AS untuk melanjutkan penguatannya, seiring dengan masih melemahnya laju harga minyak mentah.
Ditambah dengan CAD yang kembali turun di level terendahnya sejak April 2003, ujarnya, dan diikuti pelemahan beberapa mata uang a.l poundsterling, yen, yuan, dan dolar Singapura.
Sementara itu, reaksi pergerakan mata uang utama relatif terbatas.
“Pelaku pasar masih khawatir terhadap fluktuatifnya kurs, harga minyak, maupun indeks di regional,” kata Reza dalam risetnya.
Di smaping itu adanya kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Tiongkok dan prospek ekonomi global yang rata-rata konsensus memotong tingkat pertumbuhan global untuk tahun 2016.
“Pasca serangan militan yang terjadi di Jakarta, membuat rupiah terlihat seperti dilanda tekanan aksi jual,” kata Reza.
Rupiah yang sempat melemah di area 13.960 atau melemah 1% membuat pelaku pasar khawatir, bahwa dalam jangka pendek rupiah akan menembus level 14.000.
Dikemukakan adanya pemangkasan tingkat suku bunga BI Rate, kemungkinan dapat membuat laju rupiah mengalami pelemahan dalam jangka pendek.
Apalagi, ujarnya, laju dolar AS juga masih bertahan di tren penguatannya.
“Meski kami berharap adanya penguatan setelah pemangkasan BI Rate, tapi tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan kembali,”kata
Reza.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
14 Januari | 13.877 |
13 Januari | 13.861 |
12 Januari | 13.835 |
Sumber: BI, 2016