Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) menahan laju pelemahan pada penutupan perdagangan Kamis (14/1/2016), setelah sempat anjlok cukup dalam karena dampak ledakan bom di pos polisi Sarinah.
IHSG ditutup melemah 0,53% atau 23,99 poin ke level 4.513,18. Sebelumnya, IHSG sempat anjlok pada akhir Sesi I jatuh 1,72% atau 77,86 poin ke level 4.459,32.
Indeks pagi ini dibuka melemah 44,40 poin atau 0,98 % ke 4.492,78 dan konsisten bergerak di zona merah antara level 4.456,47–4.526,51.
Harga saham mampu mengurangi penurunannya usai terjadi ledakan bom di Sarinah, Thamrin, sekitar pukul 10.44 WIB.
Tercatat emiten yang paling menekan IHSG adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) turun hingga 1,72% disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 1,14%.
Saham-saham yang mendorong IHSG, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 1,08% dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) naik 0,66%.
Dari 524 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 82 saham menguat, 183 saham melemah dan 260 saham stagnan pada penutupan perdagangan hari ini.
Dari sembilan indeks sektoral IHSG, sector agribisnis dan finansial mampu bertahan naik tipis masing-masing 0,75% dan 0,05%. Sektor yang paling tertekan adalah infrastruktur sebesar 1,29%.
Indeks Bisnis27 juga harus ditutup melemah 0,79% atau 3,11 poin ke level 392,63.
Saham-saham pendorong utama IHSG:
BBRI | +1,08% |
HMSP | +0,66% |
JKON | +14,58% |
EMTK | +3,00% |
Saham-saham penekan utama IHSG:
TLKM | -1,72% |
BBCA | -1,14% |
UNVR | -1,04% |
SCMA | -4,07% |
Sumber: Bloomberg