Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Minyak Gagal Rebound, Dow Jones Turun 364,81 Poin

Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 2,5% atau 48,4 poin ke level 1.890,25, level penutupan paling rendah sejak akhir September. Indeks Dow Jones melemah 2,21% atau 364,81 poin ke 16.161,41, sedangkan Nasdaq jatuh 3,41%n
Bursa AS tergelincir./.
Bursa AS tergelincir./.

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Wall Street kembali terhantam aksi jual pada Kamis dini hari (14/1/2016), terseret harga minyak yang gagal mempertahankan rebound.

Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 2,5% atau 48,4 poin ke level 1.890,25, level penutupan paling rendah sejak akhir September. Indeks Dow Jones melemah 2,21% atau 364,81 poin ke 16.161,41, sedangkan Nasdaq jatuh 3,41%.

Perdagangan saham di bursa New York berlangsung volatil dan membuat indeks Dow Jones befluktuasi antara level 16.123,20 - 16.593,51. Sepanjang 2016, kapitalisasi di bursa New York telah tergerus US$1,6 triliun.

Indeks bursa Amerika Serikat jatuh ke zona merah setelah menguat di awal perdagangan setelah harga minyak kehilangan momentum dan gagal mempertahankan rebound.

Harga kontrak berjangka Brent untuk pertama kalinya sempat jatuh ke bawah US$30/barel sejak 2004, pada perdagangan Rabu.

“Pasar kehilangan dorongan ketika harga energi tertekan aksi jual. Ini membuat keadaan memburuk karena pasar sudah menyaksikan kondisi hindar-risiko,” kata Yousef Abbasi dari JonesTrading Institutional Services di New York kepada Bloomberg.

Sentimen lain muncul dari survei The Fed yang menyatakan kenaikan penyerapan tenaga kerja di Negeri Paman Sam tidak diiringi oleh tekanan kenaikan upah maupun percepatan laju inflasi.

Presiden Boston Fed, Eric Rosengren mengatakan proyeksi pertumbuhan AS merosot dan bisa mendorong The Fed menyesuaikan target penaikan suku bunga. Charles Evans, Presiden Chicago Fed, mengatakan mendukung laju kenaikan Fed Fund Rate yang lebih landai.

Investor di AS kini menanti hasil kinerja kuartal IV/2015 di tengah kondisi pasar yang negatif. JPMorgan Chase, Intel, dan Citigroup direncanakan mengumumkan laporan keuangan pekan ini. Analis memperkirakan emiten anggota indeks S&P turun 6,7% pada kuartal terakhir 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper