Bisnis.com, JAKARTA—Kecemasan penurunan permintaan dari China dan dolar AS yang terus menguat sempat memukul harga minyak jatuh lebih rendah dari US$30/barel.
Kontrak minyak WTI sempat diperdagangkan di harga US$29,93/barel pada perdagangan intraday, level paling rendah sejak Desember 2003. Pada pukul 04.55 WIB WTI melemah 2,71% ke harga US$30,56/barel, sedangkan Brent turun 2,22% ke harga US$30,85/barel.
Kecemasan atas kinerja perekonomian China membuat investor ragu atas potensi pemulihan harga minyak dari kelesuan.
Morgan Stanley bahkan meramalkan Brent bisa merosot hingga US$20/barel pada tahun ini akibat dolar yang terus menguat. Bank investasi tersebut menyatakan aset komoditas minyak mentah, yang biasanya ditopang oleh dolar AS, bisa merosot 10—25% setiap dolar terapresiasi 5%.
Sociate Generale SA memangkas prediksi harga rata-rata Brent tahun ini dari US$53,75/barel menjadi US$42,50/barel, sedangkan Bank of America menurunkan proyeksi dari US$50/barel menjadi US$46/barel.