Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bani Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (7/1/2016) bergerak di kisaran Rp13.871-Rp13.853..
“Laju rupiah diperkirakan akan bergerak dengan target support 13.871 dan resisten 13.853,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya.
Reza mengemukakan imbas penguatan laju harga minyak sebelumnya yang berdampak pada pelemahan nilai tukar dolar AS, memberikan kesempatan pada laju kurs tengah rupiah untuk kembali melanjutkan penguatannya.
“Dari data yang kami peroleh di BI terlihat penguatan Rupiah kembali terjadi dengan bertengger di kisaran area 13.800-an dari sebelumnya di level Rp 13.900 an,” kata Reza.
Akan tetapi, ujarnya, penguatan laju rupiah mulai terbatas di akhir sesi seiring harga minyak yang kembali melemah, serta kembali terdepresiasinya yuan sehingga membuat dolar AS berbalik menguat terhadap beberapa mata uang dunia.
Reza mengemukakan pelemahan yuan seiring rilis Caixin general services PMI yang juga menunjukan pelemahan, melengkapi pelemahan indeks manufaktur sebelumnya.
Meski mengharapkan laju penguatan rupiah masih berlanjut, tambahnya, agar mewaspadai akan adanya potensi pembalikan arah melemah.
Terutama, ujarnya, setelah harga minyak mentah kembali melemah dan pelemahan pada beberapa data di Korsel, Jepang, dan Tiongkok yang kemungkinan dapat berimbas pada pelemahan mata uangnya.
“Meski demikian, tetap cermati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju rupiah,” kata Reza.
Dikemukakan laju rupiah diperkirakan akan bergerak dengan target support 13.871 dan resisten 13.853.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
6 Januari | 13.863 |
5 Januari | 13.931 |
4 Januari | 13.898 |
Sumber: BI, 2016