Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan tekanan harga minyak dunia memicu penguatan dolar Amerika Serikat.
“Dolar kuat terpicu minyak rendah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin
(4/1/2015).
Rangga mengatakan indeks dolar mulai naik sejak pertengahan minggu lalu, terutama akibat pelemahan kurs negara yang bergantung terhadap
ekspor komoditas seperti NOK, ZAR, RUB dan CLP.
“Harga minyak masih turun, begitu juga batu bara dan CPO. Tetapi ruang penurunan mulai terbatas,” kata Rangga.
Minggu ini, ujarnya, ditunggu angka pengangguran dan pertambahan tenaga kerja nonpartanian AS yang diperkirakan stabil.
“Ini jadi konfirmasi penting pertemuan FOMC berikut pada akhir Januari 2016, yang diperkirakan akan kembali menaikkan Fed Rate,”kata Rangga.
Sementara itu, tambahnya, aksi jual di bursa Shanghai awal minggu ini menambah alasan bagi dolar untuk tetap menguat di sepanjang minggu
ini.