Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun tajam pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari merosot US$27,2 atau 2,54% menjadi menetap di US$1.049,60 per ounce.
Emas berada di bawah tekanan kuat karena bank sentral AS menaikkan suku bunga utamanya seperempat poin dari 0,00%--0,25% menjadi 0,25%--0,50%, setelah pertemuan kebijakan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berakhir Rabu.
Peningkatan suku bunga The Fed mendorong para investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik pada Kamis.
Para analis percaya bahwa tren jangka panjang untuk emas masih sangat "bearish", karena kenaikan suku bunga The Fed terjadi meski sempat diperkirakan akan menunda kenaikannya hingga 2016.
Perak untuk pengiriman Maret merosot 54,5 sen, atau 3,83% menjadi ditutup pada US$13,703 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$31,3 atau 3,57% menjadi ditutup pada US$844,70 per ounce.