Bisnis.com, JAKARTA-- Sejumlah manajer investasi optimistis kinerja pertumbuhan asset under management (AUM) tahun depan lebih bagus dibandingkan dengan tahun ini.
Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi M. Hanif mengatakan hingga November ini, perseroan sudah mengumpulkan AUM atau dana kelolaan hingga Rp22,25 triliun. Adapun, hingga akhir tahun diperkirakan bisa mencapai Rp23,5 triliun. Sekitar Rp8,3 triliun merupakan AUM reksa dana saham.
Menurutnya, kinerja pertumbuhan AUM tahun ini memang tidak begitu cemerlang. Namun, untuk tahun depan diprediksi bisa lebih baik. “Kami targetkan ada pertumbuhan sekitar 25% dari pencapaian tahun ini di tahun depan,” kata Hanif kepada Bisnis, belum lama ini.
Untuk produk baru, Hanif mengatakan MMI belum akan menerbitkan produk reksa dana saham tahun depan. Hal tersebut lantaran produk reksa dana MMI yang ada saat ini sudah memenuhi kebutuhan investor. Adapun, pihaknya berencana menerbitkan produk reksa dana syariah berbasis efek asing seiring baru diterbitkannya aturan terkait hal tersebut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja menerbitkan Peraturan OJK No. 19/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah.
Dengan diterbitkannya aturan tersebut, manajer investasi (MI) yang mengelola reksa danasyariah berbasis efek syariah luar negeri wajib menentukan komposisi portofolio dengan ketentuan paling sedikit 51% dari nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah efek luarnegeri yang diinvestasikan pada efek syariah luar negeri yang dimuat dalam daftar efeksyariah (DES) yang diterbitkan oleh pihak penerbit DES.
Kemudian, paling banyak 49% dari NAB reksa dana syariah berbasis efek syariah di luar negeri diinvestasikan pada efek syariah dalam negeri. “Kami ada rencana ke sana tahun depan, kami sedang kaji daftar efek syariahnya dulu,” jelas Hanif.
Prihatmo Hari Mulyanto, Direktur Utama PT Danareksa Investment Management mengatakan dana kelolaan yang dikumpulkan hingga Oktober memang masih cukup jauh dari target tahun ini. Meski demikian, jumlah tersebut sudah lebih tinggi 26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Untuk tahun depan, perseroan menargetkan dapat meningkatkan AUM menjadi Rp23 triliun, lebih tinggi 15% dibandingkan target 2015 Rp20 triliun. “Tahun depan diharapkan bisa lebih tinggi dari 15%,” katanya.
Data OJK menunjukkan, per November 2015 dana kelolaan industri reksa dana sudah mencapai Rp264,88 triliun atau baru tumbuh 9,64% dibandingkan dengan perolehan akhir tahun lalu yang mencapai Rp241,57 triliun.