Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena perdagangan teknikal memberikan tekanan pada logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun US$1,8 atau 0,17% menjadi menetap di US$1.063,50 per ounce.
Emas turun pada Selasa karena pasar bergerak untuk mengoreksi kenaikan teknikal yang menyebabkan emas naik melampaui harga pasar yang efisien pada Senin. Koreksi menekan logam mulia meskipun data ekonomi AS lebih buruk dari perkiraan dan dolar AS melemah.
Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,41% menjadi 99,79 pada pukul 18.35 GMT. Sebuah greenback yang melemah akan meningkatkan daya tarik emas dalam mata uang dolar untuk investor yang memegang mata uang lainnya.
Sementara itu, Institute for Supply Management mengatakan indeks manufaktur turun 1,5 menjadi 48,6 pada November. Angka yang lebih buruk dari perkiraan, memberikan tekanan lebih lanjut pada emas.
Para pedagang juga melindung nilai taruhan mereka pada Selasa karena Bank Sentral Eropa dijadwalkan akan bertemu pekan ini.
Analis percaya bahwa Gubernur ECB Mario Draghi kemungkinan akan mengumumkan stimulus ekonomi tambahan untuk zona euro, yang akan melemahkan euro terhadap dolar, juga "bearish" untuk logam mulia.
Perak untuk pengiriman Maret turun 0,3 sen, atau 0,02% menjadi ditutup pada US$14,083 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari menambahkan US$2,5 atau 0,30%, menjadi ditutup pada US$835,40 per ounce.