Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TBIG Refinancing Pinjaman US$275 Juta

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) refinancing pinjaman jatuh tempo dengan pinjaman baru sebesar US$275 juta dari 10 bank.
PT Tower Bersama Infrastructure. Tbk/JIBI
PT Tower Bersama Infrastructure. Tbk/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) refinancing pinjaman jatuh tempo dengan pinjaman baru sebesar US$275 juta dari 10 bank.

Fasilitas pinjaman anyar ini digunakan untuk melunasi pinjaman jangka pendek Fasilitas C, bagian dari Fasilitas Pinjaman Unsecured Term dan Revolving, yang ditandatangani pada November 2014. Dari pinjaman baru ini rerata tenor utang emiten sewa menara telekomunikasi berkode saham TBIG itu menjadi 4,5 tahun.

Pinjaman ditandatangani perseroan pada Selasa, (10/11/2015). Awalnya, nilai pinjaman sebesar US$200 juta, tapi karena kelebihan penawaran hingga empat kali maka nilai pinjaman ditingkatkan menjadi US$275 juta. Sebanyak 10 bank yang diundang ke dalam fasilitas ini menyediakan setidaknya masing-masing US$25 juta.

Fasilitas jatuh tempo pada lima tahun dan delapan bulan dengan suku bunga LIBOR ditambah 200 basis poin dan ditambah dengan biaya di muka sebesar 1,25%. Perseroan menyatakan fasilitas ini adalah fasilitas dengan suku bunga terendah yang dimiliki TBIG sampai sekarang.

"Bank-bank kreditur menganggap pinjaman kami seolah-olah adalah utang negara yang dapat dibuktikan dengan tingkat suku bunga kami yang sebanding dengan BUMN. Hal ini masuk akal mengingat 84% dari pendapatan kami adalah pendapatan kontrak jangka panjang dari operator-operator telekomunikasi yang pada dasarnya dimiliki pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Qatar," kata CEO TBIG Hardi Wijaya Liong lewat siaran pers, Selasa, (10/11/2015).

Menurutnya, harga rendah fasilitas utang perseroan mencerminkan pemahaman mendalam mengenai risiko kredit untuk bisnis perseroan. Juga mencerminkan bahwa kreditur tetap nyaman dengan tingkat leverage TBIG di level sekitar 5 kali untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA.

CFO TBIG Helmy Yusman Santoso menambahkan perseroan melakukan lindung nilai fasilitas baru ini dari risiko nilai tukar. Sejak 2010 perseroan telah melakukan lindung nilai dari seluruh pokok utang, dengan perlindungan tambahan dari pendapatan US$40 juta per tahun dari pendapatan kontrak jangka panjang yang diterima perseroan dalam mata uang dolar AS.

"Semua instrumen derivatif lindung nilai kami sesuai dengan jatuh tempo utang. Kami percaya strategi lindung nilai kami tepat dan terbukti sangat efektif dalam melindungi TBIG dari pergerakan niliai tukar rupiah," kata Helmy.

Pada awal tahun ini, TBIG menerbitkan obligasi sebesar US$350 juta bertenor tujuh tahun dengan suku bunga yang diklaim terendah yang pernah diterbitkan oleh perusahaan Indonesia non-BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper