Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah WTI dan Brent mampu menguat pada pagi ini, tapi belum mampu bergeser dari level terendahnya.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak Desember, hari ini, Rabu (28/10/2015) pk. 07:44 WIB naik 0,21% ke US$43,29 per barel. Pada penutupan Selasa, WTI anjlok 1,77% ke US$43,20/barel.
Minyak Brent di London kontrak Desember, pada pk.07.44 WIB stagnan di US$46,81/barel. Pada Senin, ditutup melemah 1,04% ke US$46,81/barel.
Pelemahan tiga hari minyak terhenti, meski harga minyak tetap berada di bawah US$44 per barel sebelum pemerintah AS merilis data produksi persediaan minyak mentahnya.
Stok minyak AS diprediksi meningkat 3,75 jut, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Administrasi Informasi Energi Rabu waktu setempat.
Minyak gagal bertahan di level di atas US$50/barel, di saat kelebihan pasokan komoditas tersebut.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak terus memompa di atas kuota, dan Badan Energi Internasional melihat pasokan dunia yang tersisa cukup sampai setidaknya pertengahan tahun 2016.
"Pendorong utama adalah prospek surplus pasokan berkelanjutan," kata Ric Spooner, Analis Utama CMC Markets seperti dikutip Bloomberg, rabu (28/10/2015).