Bisnis.com, JAKARTA–Marubeni Corp. akan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 1 gigawatt senilai US$2 miliar atau Rp27 triliun (kurs Rp13.500 per dolar AS) di Cirebon, Jawa Barat.
Pembangunan pembangkit listrik yang juga melibatkan empat mitra tersebut bertujuan memenuhi peluang membesarnya permintaan akan listrik. Lima pihak yang terlibat pembangunan yakni Marubeni, PT Indika Energy Tbk., Samtan Co. asal Korea Selatan, Korea Midland Power Co., dan Chubu Electric Power asal Jepang.
Menurut Reuters, Jumat, (23/10/2015), mereka sudah menandatangani kontrak berumur 25 tahun dengan perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara untuk menjual listrik yang dihasilkan pembangkit. Marubeni menguasai 30% kepemilikan pembangkit listrik, 25% dipegang Indika, 20% digenggam Samtan, dan 10% dikantongi masing-masing oleh Korea Midland Power dan Chubu Electric.
Pembangkit listrik anyar yang mulai beroperasi pada 2020 tersebut merupakan proyek terbaru dari serangkaian pembangkit listrik luar negeri oleh trading house Jepang. Marubeni berencana membangun pembangkit baru di pabrik yang sudah ada.
Sejak 2012 perusahaan tersebut telah mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara berkapasitas 600 megawatt di Cirebon. Juru bicara Marubeni Corp. mengatakan lahan untuk pembangkit baru telah didapat.
Pembangkit baru itu akan menggunakan teknologi ultra super-critical. Turbin akan dipasok dari Toshiba, sedangkan ketel uap didatangkan dari Mitsubishi Hitachi Power Systems (perusahaan patungan antara Mitsubishi Heavy Industries Ltd. dan Hitachi Ltd).
Trading house yang berbasis di Tokyo, Jepang, itu berencana mendapat pendanaan pada 2016 lewat proyek keuangan dari bank komersial internasional, lembaga kredit ekspor seperti Japan Bank for International Cooperation, Nippon Export and Investment Insurance, dan Export-Import Bank of Korea.