Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah kembali merosot di pasar spot pada Kamis (1/10/2015), gagal terangkat sentimen positif di pasar saham dan pasar obligasi.
Pergerakan rupiah di pasar spot berakhir di level Rp14.691 per dolar AS, melemah 38 poin atau terdepresiasi 0,26% dari level penutupan kemarin.
Rupiah berbalik melemah setelah dibuka menguat 0,17% atau 25 poin ke Rp14.628 per dolar AS dan seharian bergerak antara Rp14.626—Rp14.699 per dolar AS.
Pelemahan pada nilai tukar rupiah berbanding terbalik dengan kinerja positif di pasar saham dan pasar obligasi.
IHSG hari ini ditutup menguat 0,73% atau naik 30,97 poin k elevel 4.254,88, telah bergerak menguat selama 3 hari berturut-turut.
Adapun yield surat utang negara terus merosot. Imbal hasil SUN bertenor 10 tahun turun 19 basis poin ke 9,369% pada pukul 16.10 WIB, melanjutkan penurunan 19 basis poin pada perdagangan kemarin.
Tingkat inflasi yang rendah juga gagal mengangkat nilai tukar. Badan Pusat Statistik mengumumkan deflasi 0,05% pada September atau inflasi 6,83%, lebih rendah dari ekspektasi ekonom yang memprediksi di kisaran 7%.
Pergerakan rupiah di pasar spot lebih sejalan dengan pergerakan pasar global. Indeks dolar yang kemarin ditutup melonjak 0,52% membuat mayoritas kurs Asia tertekan, termasuk ringgit yang turun 0,27% dan dolar Singapura yang melemah 0,34%.
Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pagi tadi ditetapkan di Rp14.654 per dolar AS, menguat 3 poin.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
1/10/2015 | 14.691 | -0,26% |
30/9/2015 | 14.653 | +0,26% |
29/9/2015 | 14.691 | -0,12 |
28/9/2015 | 14.674 | +0,13 |
25/9/2015 | 14.693 | -0,06 |
Sumber: Bloomberg