Bisnis.com, JAKARTA— IHSG meneruskan tren positif hingga jeda siang Kamis (1/10/2015), terdorong kinerja manufaktur China dan inflasi yang rendah.
IHSG menguat 0,85% atau naik 35,73 poin ke level 4.259,64 di jeda siang. Indeks konsisten menguat sepanjang sesi I dan bergerak antara level 4.228,98—4.264,57.
Penguatan terjadi di hampir seluruh bursa Asia setelah data PMI September mengindikasikan kinerja industri Caixin PMI Manufacturing China berada di level 47,2 pada September, lebih baik dari level 47,0 dalam data sementara (flash) dan hanya turun tipis dari level 47,3 pada Agustus.
Mata uang Australia, negara yang mengandalkan ekspor bahan baku ke China, melonjak hingga 0,7% setelah data PMI diumumkan. Data PMI juga mendongkrak harga minyak mentah naik hingga 1,51% ke US$45,77/barel.
Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi 6,83% year on year pada September. Tingkat inflasi semakin rendah menjelang berakhirnya efek penaikan harga BBM pada Oktober 2014.
Di Indonesia, percikan optimisme dari data China membuat harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melejit 12,81%.
Ada 168 saham yang menguat dari 519 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 81 saham melemah dan 270 saham staganan.
Penguatan IHSG dipimpin oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang naik 1,58% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang naik 2,21%. Di sisi lain, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) turun 0,57%.
Harga CPO yang kembali menguat setelah kemarin anjlok, mendorong indeks sektor agribisnis menguat paling tajam dengan kenaiakn 1,79%.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memimpin dengan kenaikan 4%. Harga CPO diperdagangkan naik 1,47% ke harga 2.410 ringgit per ton pada pukul 11.29 WIB di Bursa Malaysia.
Indeks Bisnis27 menguat 1,24% pada jeda siang ke level 347,76. Bisnis27 bergerak antara level 343,62—348,85 setelah dibuka menguat 0,27% ke level 343,44.