Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah terapresiasi di pasar spot pada Rabu (30/9/2015) menguat bersama kurs lain di Asia terdorong rebound di pasar saham.
Pergerakan rupiah di pasar spot berakhir di level Rp14.653 per dolar AS, menguat 38 poin atau terapresiasi 0,26% dari level penutupan kemarin.
Pemulihan di bursa Wall Street memicu reaksi positif di bursa saham Asia dan mendorong aliran modal dari aset safe haven ke pasar negara berkembang.
Aliran dana tersebut membuat rupiah menguat bersama kurs lain di Asia kecuali yen Jepang, mata uang safe haven Asia. Ringgit dan won hari ini melonjak 1,41%, dolar Taiwan naik 0,43%, sedangkan baht, terapresiasi 0,41%.
Investor juga masuk ke pasar obligasi sekunder. SUN RI bertenor 10 tahun menguat 0,56% pada pukul 16.12 WIB dan membuat yield surat berharga tersebut turun 8 basis poin ke 9,662%.
“Seandainya besok data inflasi lebih baik dari perkiraan, potensinya akan bagus buat rupiah. Aliran dana masuk ke SUN meningkat karena selama ini sentimennya selalu dari global,” kata Josua Pardede, ekonom dari PT Bank Permata Tbk (BNLI)
Josua juga menyambut positif paket kebijakan moneter yang diumumkan Bank Indonesia sore ini. Paket tersebut dinilai membantu kestabilian rupiah, terutama dengan mengurangi potensi spekulasi valas.
Rangkaian kebijakan moneter yang diumumkan BI termasuk pelonggaran batas transaksi valas tanpa underlying dari US$1 juta menjadi US$5 juta, penerbitan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) 3 bulan dan Reverse Repo SBN bertenor 2 minggu, dan penurunan holding period SBI dari 1 bulan menjadi 1 minggu.
Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pagi tadi ditetapkan di Rp14.657 per dolar AS, menguat 71 poin.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
30/9/2015 | 14.653 | +0,26% |
29/9/2015 | 14.691 | -0,12 |
28/9/2015 | 14.674 | +0,13 |
25/9/2015 | 14.693 | -0,06 |
24/9/2015 | 14.684 | -0,25 |
Sumber: Bloomberg