Bisnis.com, JAKARTA— IHSG semakin melemah pada jeda siang Jumat (25/9/2015), tertekan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dan depresiasi rupiah.
IHSG telah merosot 1,11% pada jeda siang, turun 46,92 poin ke level 4.197,51. Indeks terus tergelincir sejak menit-menit pertama perdagangan setelah rebound 0,15% atau 6,30 poin ke level 4.250,73.
Achmad Yaki Yamani, Equity Analyst dari Sucorinvest, mengatakan IHSG tertekan oleh pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan rupiah yang menembus level Rp14.700 per dolar AS.
Indeks sektor finansial yang melemah 2,14% dan indek sektor konsumer yang turun 1,75% adalah indeks sektoral dengan pelemahan paling dalam. Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 5 indeks sektoral melemah dah 4 indeks sektoral menguat.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah membuat investor melepas saham-saham perbankan dan konsumer di Bursa Efek Indonesia.
Beban terberat IHSG hari ini adalah penurunan saham di sektor tersebut, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang turun 5,11% dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 2,3%.
Di sisi lain, rupiah yang hari ini sempat melemah hingga 43 poin Rp14.727 per dolar AS mendorong pembelian saham-saham pertambangan yang pendapatannya dalam dolar AS.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melonjak 11,23%, PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB) naik 6,54%, sedangkan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik 0,98%.
Sebanyak 87 saham menguat, 155 saham melemah, dan 276 saham stagnan dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Indeks Bisnis27 jatuh 1,45% pada jeda siang ke level 341,97. Bisnis27 terus tertekan setelah dibuka menguat 0,46% ke level 348,60.