Bisnis.com, JAKARTA— Depresiasi rupiah masih membebani pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Saham perbankan memimpin pelemahan IHSG di awal perdagangan Jumat (25/9/2015).
IHSG rebound 0,15% atau naik 6,3 poin ke level 4.250,73. Namun, indeks langsung berbalik melemah hingga merosot 0,61% atau melemah 26,02 poin ke level 4.218,40.
“Nilai tukar rupiah yang kembali mencatat angka new low kembali dorong indeks mengalami tekanan,” kata Akhmad Nurcahyadi dari Samuel Sekuritas.
Rupiah pagi ini dibuka merosot 0,13% atau 19 poin ke Rp14.703 per dolar AS. Pada pukul 09.14 WIB, rupiah melemah 23 poin atau terdepresiasi 0,16% ke Rp14.707 per dolar AS.
Sebanyak 23 saham langsung merosot di menit-menit awal perdagangan dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 15 saham menguat dan 480 saham stagnan.
Tiga bank BUMN memimpin pelemahan IHSG. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) adalah beban utama dengan pelemahan 2,56 poin.
Di sisi lain, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih bertahan di zona hijau.
Dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 5 indeks sektoral melemah dan 4 indeks sektoral menguat. Indeks sektor finansial merosot paling tajam, turun 1,5%.
Indeks Bisnis27 dibuka menguat 0,46% ke level 348,60. Pada pukul 09.08 WIB, Bisnis27 melemah 0,70% atau turun 4,42 poin ke level 344,58.
Saham-saham penghambat IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | -1,14% |
BMRI | -0,62% |
BBNI | -1,40% |
SCMA | -2,44% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
TLKM | +2,45% |
ASII | +1,36% |
BBCA | +0,42% |
UNTR | +1,76% |
sumber: Bloomberg