Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO bergerak menguat pada awal perdagangan Senin (21/9/2015) di saat ringgit terkoreksi dan harga minyak dunia rebound.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,43% ke harga 2.094 ringgit per ton.
Namun, harga komoditas tersebut langsung berbalik menguat 0,33% ke harga 2.110 ringgit atau 7,19 juta per ton pada pukul 10.04 WIB.
Harga CPO bergerak naik di saat nilai tukar ringgit terkoreksi tajam. Pagi ini, ringgit merosot 1,14% ke 4,2443 per dolar AS setelah pekan lalu melonjak 2,79% dari rekor historis terendah.
Dorongan positif juga datang dari pasar komoditas minyak mentah. Minyak jenis WTI hari ini diperdagangkan menguat hingga 0,85% ke US$45,06/barel.
Harga minyak rebound setelah laporan internal OPEC memprediksi harga minyak mentah akan bergerak naik hingga US$80/barel pada 2020.
Penguatan ringgit membuat daya saing CPO terhadap minyak nabati produksi negara lain terkikis, sedangkan harga minyak mentah berpengaruh terhadap permintaan biodisel.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
21/9/2015 (10.04 WIB) | 2.110 | +0,33% |
18/9/2015 | 2.103 | -1,17% |
17/9/2015 | 2.092 | -2,61% |
16/9/2015 | — | — |
15/9/2015 | 2.148 | -2,01% |
Sumber: Bloomberg