Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO terkoreksi pada Selasa (15/9/2015), setelah data menunjukkan stok yang melimpah di Indonesia dan Malaysia.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka naik 0,41% ke harga 2.201 ringgit per ton.
Namun, harga langsung berbalik merosot di awal perdagangan dan terus diperdagangkan di zona merah. Pada pukul 11:29 WIB CPO melemah 0,91% ke harga 2.172 ringgit atau Rp7,26 juta per ton.
Harga CPO jatuh setelah data menunjukkan stok di Indonesia dan Malaysia memuncak pada Agustus. Stok di Malaysia berada di posisi 2,49 juta ton, terbanyak sejak Januari 2013. Adapun stok CPO di Indonesia ada di posisi terbanyak sejak Februari 2013 di 3 juta ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
15/9/2015 (11.29 WIB) | 2.172 | -0,91% |
14/9/2015 | 2.192 | +2,72% |
11/9/2015 | 2.134 | -1,07% |
10/9/2015 | 2.157 | +2,08% |
9/9/2015 | 2.113 | +1,00% |
Sumber: Bloomberg