Bisnis.com, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk. mengklaim mampu mendulang penaikan pendapatan pada kuartal II/2015 dari kuartal sebelumnya karena transformasi bisnis.
Emiten jasa telekomunikasi berkode saham EXCL itu mengantongi pendapatan selama kuartal II tahun ini sebesar Rp5,63 triliun, bertumbuh 2,4% dari kuartal I/2015 (Quarter-on-Quarter/ QoQ) sebesar Rp5,49 triliun.
Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, mengatakan penaikan pendapatan tersebut disokong transformasi bisnis perseroan yang dilakukan sejak awal April 2015.
XL Axiata menerapkan strategi 3R, yakni revamp, rise, and reinvent. Revamp berarti mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan dari volume menjadi value serta meningkatkan profitabilitas produk. Rise bermakna meningkatkan nilai merek XL melalui strategi dual-brand dengan AXIS guna menyasar segmen pasar yang berbeda.
Adapun, reinvent berarti perseroan akan membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi bisnis.
"Beberapa indikator menunjukkan transformasi bisnis berjalan baik, misal ARPU joiner saat ini lebih tinggi dari churn. Kami yakin bahwa kami sudah on the track," tutur Dian, Jumat, (14/8/2015).
Rerata pendapatan per pengguna (average revenue per user/ ARPU) naik 25% menjadi Rp30.000 per semester I/2015 dari semester I tahun lalu. Total pengisian ulang (reload) XL Tunai meningkat 13% dibandingkan dengan awal tahun yang hanya 0,2%.
"Profit QoQ sekarang sudah kembali ke positif karena strategi sudah bekerja," ucap Dian.
Pada kuartal II/2015, EBITDA meningkat 7% QoQ menjadi Rp2 triliun. Margin EBITDA sepanjang April hingga Juni 2015 sebesar 36%, naik dari kuartal I tahun ini sebesar 34%.
