Bisnis.com, JAKARTA— Bursa emerging market mulai lesu dan nilai tukar turun karena khawatir China akan membatasi impor setelah yuan mengalami penurunan tertinggi dalam dua dekade.
Aksi jual itu membuat Indeks MSCI Emerging Markets turun dari puncaknya pada 20 September atau ambang batas bagi bear market.
Kemarin indeks tersebut turun 1,06% atau 9,43 poin ke 878,27 pada penutupan perdagangan Selasa, sekaligus mengakhiri reli yang bergairah sejak 2012, menurut data Bloomberg sebagaimana dikutip, Rabu (12/8/2015).
Yuan mendorong penurunan di antara nilai tukar negara berkembang.
“Ada semacam kegalauan di kalangan pasar emerging markets saat ini karena kondisi ekonomi kurang menguntungkan bagi mereka,” ujar Alan Gayle, Senior Strategist Ridgeworth Investments.
Fakta bahwa China membiarkan mata uangnya melemah meski dalam tekanan.