Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Rilis Euro Bond 1 Miliar Euro

Indonesia menawarkan euro bond tadi malam, Kamis, (23/7/2015), senilai €1 miliar.
Euro./afr.com
Euro./afr.com
Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia menawarkan euro bond tadi malam, Kamis, (23/7/2015), senilai €1 miliar.
 
Seorang sumber Bisnis mengatakan euro bond tersebut bernilai emisi €1 miliar dengan tenor 10 tahun. Kupon yang ditawarkan sebesar 3,25% hingga 3,75%. 
"Malam ini [kemarin malam] euro bond terbit. Tenornya 10 tahun," ucap sumber tersebut, Kamis, (23/7/2015).
 
Ketika dikonfirmasi, Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting enggan berkomentar.
"No comment. Kami tidak boleh mengungkapkan apa pun, itu aturannya," ucap Loto, Kamis, (23/7).
 
Proses penerbitan euro bond terendus ketika Fitch Ratings mengeluarkan siaran pers kemarin soal peringkat euro bond yang akan diterbitkan Indonesia. Lembaga pemeringkat itu menyematkan peringkat BBB- (EXP) ke euro bond Indonesia.
 
Peringkat tersebut sejalan dengan Long-Term Foreign Currency Issuer Default Rating (IDR) BBB- dengan prospek stabil. Peringkat terhadap obligasi berdenominasi euro Indonesia sensitif terhadap perubahan Long-Term Foreign Currency IDR.
 
Pada November 2014, Fitch menegaskan Long-Term Foreign Currency IDR Indonesia di peringkat BBB- dengan prospek stabil. Saat itu, Long-Term Local Currency IDR Indonesia juga BBB- dengan prospek stabil.
 
Tahun lalu, euro bond yang dikeluarkan Indonesia, yakni RIEURO72, bernilai emisi €1 miliar bertenor tujuh tahun dengan kupon 2,875%. Saat itu terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 6,7 kali dari nilai emisi atau sekitar €6,7 miliar.
 
Juli lalu, Kementerian Keuangan roadshow menawarkan euro bond ke beberapa negara di Eropa. Hasilnya, minat investor Eropa terhadap euro bond Indonesia tinggi.
Namun, dalam perjalanannya, penerbitan euro bond terhadang karena perekonomian Eropa tidak kondusif, salah satunya krisis utang Yunani.
 
Saat itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan akan memantau kondisi pasar sebelum menerbitkan euro bond.
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper