Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMAS BERJANGKA: Harga Berakhir Naik, Terdongkrak Data Lemah AS

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik untuk sesi kelima berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data AS yang lebih lemah dari perkiraan memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik untuk sesi kelima berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data AS yang lebih lemah dari perkiraan memberikan dukungan terhadap logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik US$2,3 atau 0,19% menjadi menetap di US$1.227,60 per ounce. Analis mencatat bahwa ini adalah penyelesaian tertinggi sejak 10 Februari tahun ini.

Emas memperoleh dukungan ketika laporan yang dirilis oleh Asosiasi Pengembang Perumahan Nasional (NAHB) pada Senin menunjukkan pelemahan di sektor perumahan karena Indeks Pasar Perumahan turun dua poin menjadi 54, setelah mencapai posisi 56 pada April.

Beberapa analis percaya bahwa data yang lemah ini akan memberikan Federal Reserve AS alasan menunda menaikkan suku bunga untuk beberapa waktu.

Prediksi semula untuk peningkatan suku bunga pada Juni, tetapi banyak pedagang sekarang percaya suku bungan akan stabil pada mendekati nol sampai setidaknya hingga September.

Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans pada Senin menegaskan kembali pandangannya tentang keputusan bank sentral untuk menaikkan tingkat suku bunga. Dia juga menyatakan bank sentral akan menahan diri dari meningkatkan suku bunga jangka pendek pada 2015. Analis mencatat laporan ini juga baik untuk emas.

Para investor sedang menunggu risalah pertemuan bank sentral yang dijadwalkan pada Rabu, menurut analis.

Perak untuk pengiriman Juli naik 16,9 sen atau 0,96%, menjadi ditutup pada US$17,732 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah US$9,4 atau 0,80%, menjadi ditutup pada US$1.178,50 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper