Bisnis.com, JAKARTA--PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. membukukan pendapatan sebesar Rp414,41 miliar sepanjang 2014, tumbuh 23,15% dari tahun sebelumnya yang sekitar Rp336,51 miliar, didukung oleh naiknya penerimaan rawat inap dan penanganan medis kompleks.
Presiden Direktur Sarana Meditama Metropolitan (SAME) Budi Hadidjaja mengatakan peningkatan pendapatan berasal dari tiga segmen perusahaan yaitu korporasi, asuransi, dan komunitas. "Sebanyak 63% dari total pendapatan berasal dari penerimaan rawat inap," ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (1/4/2015).
Rata-rata pendapatan dari tiap pasien rawat inap diklaim naik 30,8%. Sementara, margin pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) terkerek naik ke level 30,2%.
Di sisi laba bersih, perseroan membukukan pertumbuhan sebesar 24,47% secara year-on-year dari Rp46,64 miliar ke posisi Rp58,06 miliar. Padahal, pos beban mengalami kenaikan.
Beban pokok pendapatan naik 22,26% menjadi Rp210,56 miliar, sedangkan beban usaha meningkat 23,36% ke angka Rp113,17 miliar. Adapun beban bunga dan keuangan tumbuh menjadi Rp23,44 miliar, dari setahun sebelumnya yang sekitar Rp21,42 miliar.
Emiten rumah sakit ini juga terkena dampak pelemahan nilai tukar rupiah. Rugi selisih kurs tercatat melonjak ke level Rp2,2 miliar, dari posisi 2013 yang hanya Rp55,1 juta.
Saat ini, SAME memiliki dua rumah sakit yakni Rumah Sakit (RS) Omni di Pulomas, Jakarta Timur dan RS Omni di Alam Sutera, Tangerang. Budi menyatakan pihaknya bakal terus berinvestasi pada teknologi medis demi mendukung pertumbuhan bisnis.
"Investasi dengan pengadaan mesin CT Scan, MRI, dan digital mammography, khususnya untuk mendukung tindakan medis di RS Omni Pulomas," tuturnya.
SAME juga berencana melakukan pengembangan di rumah sakit eksisting serta membuka rumah sakit baru di Cikarang, Jawa Barat dan Balikpapan, Kalimantan Timur secara bertahap.