Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO di Bursa Malaysia rebound pada Senin (30/3/2015) dipengaruhi oleh depresiasi tajam ringgit saat Indonesia memutuskan mempertahankan bea keluar CPO 0% pada April.
Kontrak CPO untuk Juni 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, naik 0,97% menjelang penutupan ke 2.190 ringgit atau Rp7,71 juta per ton.
Kontrak hari ini berfluktuasi setelah turun tipis 0,97% pada pembukaan kemudian menguat menjelang sore dan naik hingga 1,24% ke 2.196 ringgit atau Rp7,73 juta per ton.
Harga CPO menguat seiring depresiasi nilai tukar ringgit. Mata uang Malaysia hari ini tergelincir paling tajam dibandingkan mata uang negara lain di Asia Pasifik dengan depresiasi 0,73%.
Pemerintah Indonesia hari ini juga memutuskan mempertahankan bea keluar sawit sebesar 0%. Peraturan Menteri Perdagangan no. 24/2015 menetapkan harga patokan ekspor CPO di angka US$627/ton dan menetapkan bea keluar 0% untuk produk sawit.
Indonesia mempertahankan BK CPO di saat pemerintah Malaysia kembali memungut pajak ekspor untuk produk tersebut dengan besaran 4,5%.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Juni 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
30/3/2015 (16.59 WIB) | 2.190 | +0,97% |
27/3/2015 | 2.169 | -1,05% |
26/3/2015 | 2.192 | +1,15% |
25/3/2015 | 2.167 | +0,51% |
24/3/2015 | 2.156 | -1,37% |
Sumber: Bloomberg