Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) menganggarkan belanja modal sebesar US$1,1 juta pada 2015.
Slamet Gunawan , Direktur Keuangan NIKL, mengatakan sumber dana belanja modal tahun ini berasal kas internal perseroan yang diperoleh dari hasil depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
Per akhir 2014, rugi selisih kurs perseroan US$1,84 juta, turun dari 2013 sebesar US$2,9 juta.
"Penurunan rupiah terhadap dolar AS belakangan ini menguntungkan perusahaan karena penjualan kami menggunakan dolar AS,” kata Slamet usai RUPST, Kamis, (26/3/2015).
Perseroan yang bernama tenar Latinusa itu berencana menggunakan dana belanja modal untuk meningkatkan kapasitas produksi terpasang pabrik yang berlokasi di Cilegon, Banten, menjadi 160.000 ton per tahun.
Sepanjang 2014, NIKL membukukan penurunan volume produksi sebesar 9,74% menjaid 134.503 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 149.014 ton.
Penurunan volume ini disebakan turunnya hasil penjualan untuk 2014. Perseroan mengklaim tetap menjadi penguasa pangsa pasar domestik dengan pangsa sebesar 62,63% per akhir 2014, merosot dari tahun sebelumnya 63,36%.