Bisnis.com, JAKARTA—Harga batu bara di pasar komoditas Rotterdam terus merosot seiring penurunan permintaan China.
Kontrak komoditas batu bara teraktif di Rotterdam anjlok 1,06% ke US$60,85 atau Rp794.579,28 per ton pada penutupan perdagangan Jumat pagi WIB.
Tren pelemahan batu bara telah berlangsung 4 hari. Harga telah merosot 3,61% selama periode tersebut.
Volume impor batu bara China anjlok 37,16% pada Januari ke 13,63 juta ton dari 21,68 juta ton pada Desember 2014.
Kebutuhan energi China, konsumen batu bara terbesar dunia, diperkirakan semakin turun pada 2015 seiring perlambatan ekonomi di negara tersebut.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengumumkan revisi turun target pertumbuhan ekonomi 2015 China. Pemerintah China menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2015 dari 7% menjadi 7,5%.