Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandom Belum Akan Naikkan Harga Produk

Kendati menghadapi banyak tantangan, PT Mandom Indonesia Tbk. enggan menaikkan harga jual produk setidaknya kuartal I tahun ini.
PT Mandom Indonesia Tbk. enggan menaikkan harga jual produk setidaknya kuartal I tahun ini./JIBI
PT Mandom Indonesia Tbk. enggan menaikkan harga jual produk setidaknya kuartal I tahun ini./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati menghadapi banyak tantangan, PT Mandom Indonesia Tbk. enggan menaikkan harga jual produk setidaknya kuartal I tahun ini.

Investor Relations Mandom Indonesia Alia R. Dewi mengatakan pasar industri kosmetik di Tahun ini akan mengalami banyak tantangan. Selain melonjaknya biaya produksi akibat depresiasi rupiah dan kenaikan upah buruh, persaingan pasar juga akan semakin ketat. Kendati demikian, emiten berkode TCID ini belum berniat mengerek harga jual produknya.

“Sampai saat ini kami belum punya rencana,” katanya kepada Bisnis, Rabu (18/2/2015).

Alia menambahkan, perseroan akan fokus menggenjot pasar ekspor guna menjaga margin laba. Selama ini kontribusi pasar ekpor memang cukup besar. Porsinya sekitar 30% terhadap total penjualan. Menurutnya, perseroan akan memperbesar pasar ekpor ini dengan memperbanyak variasi produk dan target pasar.

Kendati tidak akan menambah jumlah negara tujuan, Mandom meyakini kontribusi penjualan ke negara-negara eksisting seperti kawasan Asia Tenggara, Afrika, Taiwan, Hong Kong, dan Jepang bisa menopang pendapatan perseroan di Tahun Kambing Kayu ini. Selain itu, pasar ekspor juga bisa mengurangi ekposur depresiasi rupiah.

Sepanjang tahun lalu, emiten kosmetik ini berhasil membukukan penjualan Rp2,3 triliun atau naik 13% dibandingkan dengan pencapaian di 2013. Pasar ekspor menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan di dalam negeri.

Saat penjualan domestik tumbuh 10% menjadi Rp1,6 triliun, dari pasar ekspor Mandom berhasil meraup Rp7002 miliar atau tumbuh 21,8% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sementara itu, berbagai hambatan sepanjang tahun lalu membuat laba perseroan hanya tumbuh single digit di kisaran 8,7% menjadi Rp174 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper